Senin, 22 Juli 2013



KASTA UNTUK SI MISKIN PENGHANCURAN HARKAT DAN MARTABAT MANUSIA MELANGGAR PANCASILA DAN TUJUAN BERNEGARA
KASTA UNTUK SI MISKIN PENGHANCURAN HARKAT DAN MARTABAT MANUSIA MELANGGAR PANCASILA DAN TUJUAN BERNEGARA

Prihandoyo Kuswanto Ketua Presedium Rumah Pancasila .

Surat terbuka untuk mereka yang merasa menjadi pemimpin .

Bung Karno mengatakan
Di dalam Indonesia Merdeka kita melatih pemuda kita agar supaya menjadi kuat, d i d a l a m Indonesia Merdeka kita menyehatkan rakyat sebaik-baiknya. Inilah maksud saya dengan perkataan “jembatan”. Di seberang jembatan, jembatan emas, inilah baru kita leluasa menyusun masyarakat Indonesia Merdeka yang gagah, kuat, sehat, kekal dan abadi.

Apa yang terjadi sekarang ? sejak Reformasi , Kita miskinkan rakyat kita , kita kastakan rakyat kita dengan predikat GAKIN , kita Kastakan makan nya kita beri predikat RASKIN , dan sekarang kita hancurkan harkat martabat kemanusiaan nya , kita beri surat Miskin dari RT ,RW , Kelurahan , hingga Kecamatan , kita hancurkan etos kerja nya dengan BLSM .

Wahai Pemimpin yang bergelimangan harta sadarkah anda telah melanggar harkat dan martabat Kemanusiaan ? anda telah melanggar Pancasila , dan anda telah melanggar cita-cita Negara bangsa yang dicita-citakan Founding Fathers bangsa ini .
Bung Karno mengatakan dalam pidato lahir nya Pancasila :
Pertama-tama, saudara-saudara saya bertanya:

" Apakah kita hendak mendirikan Indonesia Merdeka untuk sesuatu orang, untuk sesuatu golongan? Mendirikan negara Indonesia Merdeka yang namanya saja Indo¬nesia Merdeka, tetapi sebenarnya hanya untuk mengagungkan satu orang, untuk memberi kekuasaan kepada satu golongan yang kaya, untuk memberi kekuasaan pada satu golongan bangsawan?
Apakah maksud kita begitu? Sudah tentu tidak! Baik saudara-¬saudara yang bernama kaum kebangsaan yang di sini, maupun saudara-saudara yang dinamakan kaum Islam, semua-nya telah mufakat, bahwa bukan negara yang demikian itulah kita punya tujuan. Kita hendak mendirikan suatu negara “semua buat semua”. Bukan buat satu orang, bukan buat satu golongan, baik golongan bangsawan, maupun golongan yang kaya, – tetapi “semua buat semua”. Inilah salah satu dasar pikiran yang nanti akan saya kupas lagi. Maka, yang selalu mendengung di dalam saya punya jiwa, bukan saja di dalam beberapa hari di dalam sidang Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai ini, akan tetapi sejak tahun 1918, 25 tahun lebih, ialah: Dasar pertama, yang baik dijadikan dasar buat negara Indo¬nesia, ialah dasar kebangsaan. Kita mendirikan satu negara kebangsaan Indonesia."

Pada jaman orde baru yang kata nya KKN, yang kata nya otoriter , yang katanya dictator ,saudara kita yang belum beruntung ini kemanusiaan nya masih dihargai masih menjadi bagian tubuh bangsa maka jaman orde baru itu saudara kita yang belum beruntung disebut PRASEJAHTERA , maka ditolong diberi berbagai program agar meningkat menjadi SEJAHTERA ada padat karya perbaikan saluran irigasi , perbaikan jalan desa , ada banpres sapi bergulir , ada pemberian bibit unggul , and banyak kontak tani , ada dana bergulir yang disebut Candak Kulak ,dan banyak lagi program-program pembangkitan etos kerja .

Jaman Reformasi ini kita dihadapkan pada pikiran instan para pemimpin yang tidak membumi , 4 juta ton cabe harus diimport ini baru urusan yang kecil cabe SBY yang DR Pertanian tidak mampu mengatasi dan harus import , mungkin kita masih Ingat Pak Harto yang memberi semangat rakyat nya dengan menanam cabe dalam pot ,Pak Harto yang kata nya ditaktor itu masih member semangat untuk berdikari, bukan dengan instan import dan menghancurkan petani. Berapa banyak import untuk pangan yang begitu mudah untuk ditanam dinegeri ini , tetapi penguasa senang mensejahterahkan petani bangsa lain dari pada mensejahterakan bangsa sendiri ,berapa triliun untuk membeli hasil pertanian bangsa asing ? sementara petani sendiri dimiskinkan dibunuh etos kerja nya dengan BLSM . atas nama demokrasi pasar maka kehidupan bangsa ini diserahkan pada pasar , sungguh ini perbuatan yang tidak bertangungjawab ,kalau seorang menteri hanya bisa nya import …..import , semua diimport maka kita telah menghancurkan kemandirian kita .

Bung Karno mengatakan dalam pidato lahir nya Pancasila :
“Saudara-saudara, saya usulkan: Kalau kita mencari demo¬krasi, hendaknya bukan demokrasi barat, tetapi permusya-waratan yang memberi hidup, yakni politieke economische democratie yang mampu mendatangkan kesejahteraan sosial! Rakyat Indonesia sudah lama bicara tentang hal ini. Apakah yang dimaksud dengan Ratu-Adil? Yang dimaksud dengan paham Ratu-Adil, ialah sociale rechtvaardigheid. Rakyat ingin sejahtera. Rakyat yang tadinya merasa dirinya kurang makan kurang pakaian, menciptakan dunia baru yang di dalamnya a d a keadil¬an, di bawah pimpinan Ratu-Adil. Maka oleh karena itu, jikalau kita memang betul-betul mengerti, mengingat, mencinta rakyat Indonesia, marilah kita terima prinsip hal sociale rechtvaardigheid ini, yaitu bukan saja persamaan p o 1 i t i k, saudara-saudara, tetapi pun di atas lapangan e k o n o m i kita harus mengadakan persamaan, artinya kesejahteraan bersama yang sebaik-baiknya.”
Sejak Reformasi digulirkan sejak demokrasi pasar dijalankan kita semakin jauh dari tujuan berbangsa dan bernegara , politik yang dijalan kan hanya menghasilan para koruptor dari Import daging sapi , olah raga, pendidikan , dan bahkan untuk mencetak Al Quran saja di KORUPSI .

Prihandoyo Kuswanto
Kesatrian Baru 179
SURABAYA