PANCASILA SEBUAH KONSEPSI NEGARA GOTONG ROYONG .
Bung Karno dalam salah satu pidatonya mengatakan bahwa dia tidak mau
disebut sebagai pencipta Pancasila. Namun dikatakan bahwa bahwa dirinya
adalah penggali Pancasila. Karena Pancasila adalah sesuatu yang ada dan
telah hidup dalam diri bangsa Indonesia.
Nilai nilai Pancasila
telah ada dan hidup ratusan tahun dalam jiwa rakyat Indonesia. Pancasila
telah digunakan secara terus menerus dalam pergaluan sehari-hari
masyarakat di senatero Nusantara, tidak lekang ditelan jaman, bahkan
tidak hancur dihantam gelombang imperialisme dan kolonialisme yang
berlangsung di negeri ini selama lebih dari 350 tahun.
Apa
nilai-nilai itu? Pancasila diperas maka akan menghasilkan tiga hal yaitu
; (1) Kekeluargaan dalam hubungan sosial, (2) Kerjasama dalam hubungan
ekonomi dan (3) Musyawarah mufakat dalam hubungan politik. Jika ketiga
nilai tersebut digabungkan menjadi satu maka kita akan mendapatkan
gotong royong. Itulah mengapa negara Indonesia yang berdasarkan
Pancasila disebut sebagai negara gotong royong.
Dengan demikian
Pancasila bukanlah sekedar suatu pilar, Pancasila juga bukan semata
suatu fondasi, Pancasila juga bukan sekedar atap dari sebuah bangunan
negara. Namun pancasila adalah keseluruhan dari bangunan masyarakat dan
negara Indonesia. Pancasila mengisi seluruh sendi kehidupan berbangsa
dan bernegara. Sehingga negara Indonesia disebut sebagai negara
Pancasila atau negara gotong royong.
Bagaimana kedudukan dari
sendi-sendi berbangsa dan bernegara tersebut? sendi paling dasar adalah
kekeluargaan, yang merupakan suatu cara yang hidup dalam hubungan sosial
masyarakat Indonesia. Kekeluargaan adalah suatu jiwa yang membetuk
sikap hidup masyarakat Indonesia. Kekeluargaan adalah suatu sifat yang
berbeda dengan individulalisme. Didalam hubungan kekeluargaan tersebut
individualisme lenyap dan dilenyapkan. Kepentingan bersama lebih
diutamakan dan berada diatas kepentingan individu-individu. Diatas azas
kekeluargaan inilah masyarakat membangun hubungan ekonomi.
Itulah mengapa hubungan ekonomi masyarakat Indonesia adalah hubungan
yang didasarkan pada kerjasma. Hubungan semacam ini membedakan dirinya
dari hubungan ekonomi kapitalisme barat yang didasarkan pada kompetisi
atau persaingan. Masyarakat Indonesia telah menjalalakan kerjasama
sebagai cara dalam memenuhi keperluan sehari hari seperti cara memenuhi
kebutuhan makan, sandang dan perumahan. Nilai-nilai kerjasama masih
hidup dan kokoh hingga saat ini. Bahkan dalam banyak hal kerjasama masih
dilalankan dalam konsepsi berpikir, dalam cara bekerja istrumen ekonomi
masyarakat pedesaan dan keluarga-keluarga di perkotaan.
Kerjasama itu adalah kehendak untuk saling menolong, bahu membahu untuk
meraih kemajuan bersama. Asas ini membedakan dirinya dengan ideologi
persaingan yang dianut kapitalisme barat sebagai cara untuk meraih
kemajuan. Dalam kerjasama setiap orang berjuang untuk suatu kepentingan
umum. Pencapaian kepentingan umum secara otomatis akan mengakomodasi
kepentingan pribadi atau individu. Kekeluargaan dan kerjasama inilah
yang menjadi dasar dari hubungan politik masyarakat indonesia. Hubungan
politik tersebut kita kenal dengan nama musyawarah mufakat.
Nilai musyawarah mufakat ini membedakan dirinya dengan demokrasi 50
persen plus satu yang dibangun diatas prinsip liberalisme. Dalam
demokrasi liberal yang kuat akan menjadi pemenang dan yang lemah akan
menjadi taklukan. Demokrasi ini disebut juga demokrasi one man one vote
atau satu orang satu suara. Demokrasi liberal memang sangat relevan dan
sistem masyarakat yang individualistik. Di dalam sistem ini setiap
individu menyalurkan aspirasi politiknya secara langsung. Dengan
demikian setiap orang berjuang untuk kepentingan dirinya masing-masing.
Di dalam sistem musyawarah mufakat semua kepentingan diakomodir, semua
golongan mendapatkan tempat dalam politik. Dengan demikian dalam sistem
ini semua golongan, kelompok monoritas, kelompok profesional, yang
tidak dapat membentuk partai, tidak dapat mengikuti pemilu dapat
memiliki perwakilan dalam politik.
Demokrasi musyawarah mufakat
tidak mengenal mayoritas versus minoritas. Tidak mengenal voting dalam
memutuskan suatu kebijakan. Dalam musyawarah mufakat tidak ada suatu
golongan yang dikalahkan. Semua golongan dimenangkan kepentingannya
dalam nama kepentingan umum.
Dalam prakteknya, demokrasi
musyawarah mufakat dijalankan melalui suatu perwakilan yang dipilih
langsung melalui pemilihan umum, pemilihan langsung oleh masing-masing
golongan atau kelompok masyarakat. Perwakilan rakyat merupakan pelaksana
mandat rakyat, lembaga tertinggi negara yang memilih presinden dan
wakil presiden, menetapkan garis besar haluan negara. Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR) inilah pemegang kekuasaan tertinggi dari
rakyat yang melaksanakan amanat penderitaan rakyat.
Kesatuan
dari lima sila adalah gotong royong, suatu konsepsi bagunan negara,
suatu cara bekerja dan bertindaknya negara, suatu tujuan yang hendak
dicapai oleh negara. Melalui gotong royong inilah bangsa Indonesia dapat
mewujudkan keleluargaan, kerjasama, solidaritas bangsa-bangsa
sebagaimana yang dimaksud Bung Karno sebagai cita-cita kemanusiaan yang
universal dan diridoi oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Salamuddin Daeng
Peneliti Institute for Global Justice (IGJ)